Senin, 22 Agustus 2016

PROPOSAL SKRIPSI ( HUBUNGAN AKREDITASI DENGAN PELAYANAN PENDIDIKAN )

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tantangan besar Lembaga Pendidikan Islam saat ini dalam konteks peningkatan mutu pendidikan madrasah adalah Akreditasi Madrasah.Persoalan Akreditasi menjadi penting dan urgen menyusul ditetapkannya standar nasional pendidikan yang menempatkan masalah penuntasan akreditasi madrasah menjadi prioritas penting.[1]
Akreditasi sendiri didefinisikan sebagai suatu proses penilaian kualitas dengan menggunakan kriteria baku mutu yang ditetapkan dan bersifat terbuka.[2]Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan atau satuan pendidikan[3].
Selain itu dalam pengertian yang lain Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.[4]Dalam hal ini akreditasi memiliki makna proses pendidikan. Di samping itu akreditasi juga merupakan penilaian hasil dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah atau madrasah yang telah memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses akreditasi dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan mutu suatu sekolah atau madrasah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil menyatakan pengakuan bahwa suatu sekolah atau madrasah telah memenuhi standar kelayakan yang telah ditentukan dan Untuk melaksanakan akreditasi Sekolah atau Madrasah pemerintah membentuk BAN-S/M .[5]Berdasarkan Permen No.29 tahun 2005Akreditasi Sekolah atau Madrasah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu Sekolah atau Madrasah berdasarkan kriteria yang  telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan[6].
Ruang lingkup akreditasi Sekolah atau Madrasah mencakup semua jenjang dari RA atau TK sampai pada jenjang MA atau SMA baik negeri maupun swasta dan dari segi lingkup komponen sekolah atau madrasah yang dinilai dalam akreditasi, meliputi proses belajar mengajar, sumber daya, manejemen, kultur dan lingkungan madrasah.
Namun untuk memperoleh pengakuan status dan tingkat kelayakan madrasah melalui akreditasi, sekurang-kurangnya satu pendidikan madrasah harus telah memenuhi persyarataan sebagai lembaga penyelenggaraan pendidikan diantaranya tersedianya komponen penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada satuan pendidikan, yaitu mulai dari adanya Kepala Madrasah, Pendidik, Peserta didik, Kurikulum yang digunakan, sarana prasarana, buku penunjang, media dan sumber dana yang tetap.[7]
Sesungguhnya kebijakan pemerintah mengenai system akreditasi ini dimaksudkan supaya masyarakat mengenal peta kualifikasi sekolah atau madrasah, serta mengetahui keadaan sebenarnya sektor-sektor pendidikan  baik dalam skala daerah maupun nasional serta mengetahui baik dan buruknya suatu lembaga pendidikan. Allah berfirman dalam Qs al ankabut ayat 2 – 3 yang menjelaskan tentang prinsip – prinsip akreditasi, yaitu :
Artinya : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.[8]
Akreditasi juga di maksudkan  sebagai lembaga verifikasi bagi lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan  agar lembaga-lembaga penddikan tersebut benar-benar layak dan siap dalam  menyelengarakan penddidkan baik dari  segi sarana dan perasana, tenaga  pendidik, manajemen, administrasi sekolah dan komponen-komponen yang  lainya yang sesuai dengan standart kelayakan yang  ditentukan secara nasional.[9]
Akreditasi sendiri berfungsi mendorong madrasah agar memenuhi akuntabilitas public terhadap penyelenggaraan pendidikan. Selain itu juga Akreditasi Mempunyai fungsi diantaranya adalah sebagai jaminan tentang kualitas pendidikan madrasah yang akan dipilih sehingga terhindar dari adanya praktik yang tidak bertanggung jawab, mengetahui akan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat menyusun perencanaan pengembangan secara berkesinambungan serta yang terakhir dengan akreditasi madrasah merasa terdorong dan tertantang untuk selalu mengembangkan dan mempertahankan kualitas serta berupaya menyempurnakan dari berbagai kekurangan.[10]
Akreditasi madrasah dapat menjadi ukuran keberhasilan atau tidaknya pengelolah madrasah dan dimana letak kekurangan yang terjadi selama  ini.Akreditasi madrasah dapat membantu pengelolah madrasah untuk lebih fokus dalam tugas pengelolaan madrasah sehingga menjadi pendorong dalam peningkatan pelayanan pendidikan kepada masyarakat sehingga tercipta Lembaga Pendidikan Islam yang berkualitas yang diminati banyak masyarakat dengan mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak.
Kaitannya dengan hubungan akreditasi Sekolah atau Madrasah dengan Pelayanan Pendidikan, dapat diartikan bahwa pelayanan pendidikan dapat didefinisikan sebagai prosespenerapan ilmu untuk menyusun rencana, mengimplementasikanrencana, mengkoordinasi dan menyelesaikan aktivitas pelayanan demitercapainya tujuan pelayanan[11].Pelayanan pendidikan menyangkut tentang keseluruhan upaya yang dilakukan oleh para stekholder pendidikan diantaranya yang paling berpengaruh adalah Kepala Madrasah, Guru dan Tenaga Kependidikan yang semuanya memiliki peranan pelayanan masing – masing .
Kepala Madrasah mempunyai peran pelayanan memberikan bimbingan kepada guru dalam memperbaiki mutu proses belajar mengajar, menciptakan iklim pembelajaran, dengan mempengaruhi, mengajak, dan mendorong guru, siswa, dan staf lainnya untuk menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya menggerakkan, mempengaruhi, memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan demi memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan pengguna pendidikan[12].
Sedangkan Guru memiliki peran pelayanan pendidikan diantaranya pengajaran di sekolah (kelas) agar peserta didik memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan, memberikan bantuan berupa bimbingan kepada peserta didik agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkannya sendiri, mengenal diri sendiri dan menyesuaikan dengan lingkungannya, menyampaikan ilmu, teknologi dan lain sebagainya, tapi di sisi lain menampung aspirasi, kebutuhan, minat, masalah dan tuntutan masyarakat dan sebagai guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi oleh peserta didiknya, orang tua dan masyarakat[13].
Adapun dalil dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan pelayanan adalah sebagaimana QS.Al Hasyr ayat 9 :¯
Artinya : Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung[14].
Dari ayat ini nampak adanya usaha untuk menghormati dan melayani orang lain (dalam kontek ini kaum Muhajirin). Kaum Ansor rela dengan apa yang diberikan kepada kaum Muhajirin. Sehingga ayat ini bisa mengilhami bagaimana harusnya konsep layanan dalam bidang pendidikanmaupun bidang lainnya.Keikhlasan pelayan dan kerelaan konsumen terhadap kwalitas layanan yang diberikan[15].
Maka untuk menciptakan madrasah atau lembaga pendidikan islam yang fungsional dan efektif dalam mencapai harapan masyarakat, maka perlu dicptakan hal-hal yang baru dalam organisasi pendidikan baik dalam hal pilihan metode pengajaran, pembiayaan yang efektif, penggunaan alat-alat teknologi pengajaran yang baru, materi pengajaran yang bermutu tinggi dan kemampuan menciptakan dan menawarkan lulusan kepada Masyarakat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa akreditasi diartikan sebagai proses penilaian terhadap kelayakan satuan program pendidikan sedangkan pelayanan pendidikan menyangkut tentang keseluruan upaya atau pelayanan yang dilakukan oleh para stekholder yang terdapat pada suatu lembaga pendidikan. Akreditasi yang baik akan meningkatkan pelayanan yang primadalam  proses belajar serta dapat  menunjukkan kadar atau kondisi  motivasi belajar yang dimiliki siswa pada masyarakat atau orang tua siswa.[16]
Sehingga dari uraian diatas dapat kami tarik suatu pembahasan untuk dapat dilakukan penelitian dengan judul“Hubungan Akreditasi Madrasah Dengan Peningkatan Pelayanan Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Mamba’ul Ulum  Bedanten Bungah Gresik.”

B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, maka muncul beberapa masalah yang penting untuk dijabarkan, yaitu :
1.  Bagaimana Kualitas keberadaan Akreditasi di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah Gresik ?
2. Bagaimana Pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah Gresik ?
3. Adakah hubungan akreditasi madrasah dengan peningkatan pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kualitas dan keberadaan akreditasi di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah Gresik .
2. Untuk mengetahui Pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah Gresik
3.  Untuk mengetahui hubungan akreditasi madrasah dengan peningkatan pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat menjadi masukkan bagi madrasah dan sekolah dalam usaha peningkatan pelayanan pendidikan.
2. Secara teoristik, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagipengembangan ilmu pendidikan khususnya dalam manajemen pendidikan Agama Islam.
3. Hambatan dan dukungan yang dihadapi dalamsetiap proses peningkatan pelayanan pendidikandapat dijadikan sebagai pertimbangandalam usaha membantu mengatasi problem yang dihadapi.
4. Bagi penulis penelitian ini merupakan media pembelajaran yang sangatberharga dalam rangka memperoleh pengalaman dan merupakan penerapanilmu pengetahuan yang penulis peroleh dan juga sebagai wawasan dalammenyusun karya ilmiah.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi dan paling mungkin  kebenarannya. Sehingga apabila hipotesis itu diterimah atau tidak sangat tergantung pada hasil penelitian atau  penyelidikan terhadap fakta-fakta atau data-data yang terkumpul.
Hipotesis penelitian dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif (Ha)
Yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan fariabel Y, yang dimaksud adalah akreditasi sekolah ada hubungan terhadap pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten
2. Hipotesis Nol (Ho)
Yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y, yang dimaksud adalah korelasi akreditasi sekolah tidak berpengaruh terhadap pelayanan pendidikan di MI Mamba’ul Ulum Bedanten
F. Jenis Penelitian
a. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka jenis penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif korelasional dengan metode ex post fakto atau pengukuran sesudah kejadian dengan pendekatan psikoligisetis yang berupaya menjelaskan tentang realita yang ada dalam kehidupan manusia, dimana penelitiannya bersifat langsung yaitu proses mencari data yang dilakukan secara langsung kepada populasi yang ada dilapangan. Diskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini karena bertujuan untuk memperoleh gambaran variable yang di teliti dan bersifat korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan itu.[17]metode ex post fakto ini digunakan karena penelitian ini digunakan untuk menemukan ada tidaknya hubungan akreditasi madrasah dengan peningkatan pelayanan pendidikan.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka – angka, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto yang mengembangkan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak di tuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data atau penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya. Penelitian kuantitatif  sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
G. Outline Penelitian
Agar pembahasan dala skripsi ini nantinya lebih sistematis dan mendiskripsikan suatu kesatuan yang komperhensif maka disusun dengan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:
1.   BAB Pertama Pendahuluan, Bab ini merupakan gambaran umum untuk memberi pola pemikiran keseluruhan skripsi  yang meliputi; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, tujuan penelitian,Manfaat penelitian, Hipotesis Penelitian, Jenis Penelitian, Sistematika pembahasan.
2.   BAB KeduaTinjauan Pustaka, Bab ini merupakan gambaran dari teori – teori dari kajian pustaka tentang akreditasi dan pelayanan pendidikan, yang berisi tentang; 1. Tinjauan tentang Akreditasi Madrasah; Pengertian Akreditasi madrasah, Ruang Lingkup Akreditasi, Prinsip-prinsip Akreditasi, komponen – komponen yang dinilai dalam akreditasi, Prosedur Akreditasi, penentuan peringkat akreditasi 2. Tinjauan tentang Pelayanan Pendidikan; 1. Pengertian pelayanan pendidikan,2.ruang lingkup pelayanan pendidikan meliputi :Pelayanan Pembelajaran, pelayanan administrasi, pelayanan informasi, pelayanan keuangan, pelayanan kesehatan.
3.   BAB KetigaMetodologi Penelitian, Bab ini berisi tentang; Lokasi penelitian, Populasi dan Sampel, Sumber data, Tehnik pengumpulan data, ,Paparan data dan Tehnik analisis data. Instrumen Penelitian
4.   BAB KeempatPaparan Data dan Temuan Penelitian, Bab iniakan disajikan uraian yang terdiri atas gambaran umum latar penelitian, paparan data penelitian dan temuan penelitian.
5.   BAB Kelima Pembahasan Hasil Penelitian, Pada Bab ini akan disajikan pembahasan analisis temuan – temuan penelitian sampai menemukan  sebuah hasil dari apa yang sudah tercatat sebagai rumusan masalah. penyajian data, analisis data yang terdiri dari analisis data  akreditasi sekolah, Analisis data  peningkatan pelayanan pendidikan dan analisis korelasi akreditasi sekolah dengan peningkatan pelayanan  pendidikan
5. BAB Keenam Penutup, Bab ini menguraikan Kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga berisi tentang saran – saran yang berhubungan dengan topik pembahasan yang ada.



[1] Juknis Akreditasi Kemenag RI tahun 2010
[2]Ara hidayat, Imam machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm. 182
[3]PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 86 ayat 1 )
[4]PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 86 ayat 3 ).
[5]Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang BAN-S/M pasal 2 ayat 1
[6]Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang BAN-S/M Pasal 1 ayat (5)
[7]Hidayat Ara, Imam Machali, Pengeloolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010)
[8] Qs. Al Ankabut ayat 2 - 3
[9]Fokus Media Tim Redaksi, Standar Nasional Pendidikan, (Bandung: Fokus Media, 2005)
[10]Ikhwan, Afiful.  Akreditasi Sekolah/Madrasah, dalam http://www.afifulikhwan.blogspot.com, diakses pada 6 Juni 2013
[11]Darmastuti Suetrisno. Ir., M.Ed., Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional.
[12] Mulyasa (2004:182)
[13]Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi , 56 : 2000
[14] Depag RI,Al‐Qur’an dan terjemahannya ,(Semarang:PT.Karya Toha Putra,1998)h.1271
[15]Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah, Teori, Strategi dan Prosedur. Jakarta: PSAP Muhammadiyah
[16]Nanang, F. 2000.Manajemen Berbasis Sekolah Pemberdayaan sekolah dalam rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah. Bandung: CV Andira
[17] Arikunto;1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar